
Selasa, 01 Februari 2011
Ternyata Pembuat Crop Circle di Sleman Itu Para Siswa SD
Ternyata Pembuat Crop Circle di Sleman Itu Para Siswa SD - Puluhan pelajar setingkat SD di Madrasah Ibtidaiyah Matholibul Ulum, Desa Kedungsari, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mempraktikkan pembuatan crop circle atau lingkaran tanaman dengan pola unik di lahan kosong desa setempat. Guru Matematika dan IPA kelas VI MI Matholibul Ulum, Anshori, di Kudus, mengatakan, desain crop circle yang muncul tiba-tiba di Sleman dan Bantul, DI Yogyakarta, belum lama ini menjadi inspirasi memraktikkan ilmu bangun yang selama ini diajarkan di sekolah.

Anak SD pun terinspirasi untuk bisa membuat Crop Circle
“Selama di kelas siswa hanya mendapatkan teori, sedangkan di lahan kosong itu siswa diajak mempraktikkan teori yang mereka terima sebelumnya,” ujarnya, Jumat (28/1/2011). Sebanyak 30 siswa kelas VI yang dilibatkan menggunakan alat dan media yang relatif sederhana. Alat yang digunakan adalah tali rafia, pasak bambu, dan kelompen dari papan.
Ia menjelaskan, teknik pembuatannya, para siswa diminta membuat lingkaran geometris yang terdiri atas lingkaran berdiameter 4 meter—di dalamnya terdapat dua segitiga yang membentuk bintang—dengan merobohkan ilalang hingga terlihat bentuk yang diinginkan. Praktik puluhan siswa tersebut tak membuahkan hasil yang memuaskan karena lahan yang digunakan hanya ditumbuhi ilalang dan bukan padi. Meski demikian, dia berharap praktik lapangan tersebut mampu membuat siswa memahami ilmu bangun dengan berbagai bentuk geometris.
Selain itu, katanya, para siswa mampu memahami fenomena crop circle yang santer diisukan buatan makhluk luar angkasa yang mengendarai unidentified flying object (UFO). “Secara ilmiah crop circle bisa dibuat oleh manusia dengan menerapkan ilmu bangun. Mudah-mudahan praktik ini juga bisa mengajak siswa untuk berpikir rasional terhadap segala bentuk bangun yang ada,” ungkapnya.
Latifatul Mufarokah (12), siswa kelas VI, mengaku senang dilibatkan dalam praktik membuat crop circle yang gencar diberitakan sejumlah media di Tanah Air. “Pengalaman ini merupakan yang pertama dalam mempraktikkan ilmu bangun,” ujarnya. Ia berharap praktik serupa bisa dilakukan lagi sehingga kejenuhan siswa menerima pelajaran di kelas bisa dikurangi. Siswa lain, Arif Budiyanto, berharap praktik lapangan bisa diagendakan setiap periode tertentu agar tidak terlalu tegang dengan sejumlah tugas yang diterima. “Lumayan, bisa rekreasi bersama teman-teman secara gratis,” katanya.
Berita Lokal
- SPG Kosmestik Ini Dirampok dan Ditelanjangi
- Extreme....!!! Foto Anaconda Memangsa Manusia
- Pohon Mangga Berbuah 'Pisang' Gegerkan Warga
- Revolusi PSSI : Sudah Untung Segunung, Nurdin Bisa Disantet Kalau Tak Mau Mundur
- Surat Balasan Buat Yang Mengaku “Anaknya Nurdin Halid”
- Isi Surat Terbuka Putri Nurdin Halid Untuk Rakyat Indonesia
- Tangisan di Makam Desi Bikin Heboh
- Depkominfo Kewalahan Blokir Situs Porno, Blokir 1 Tumbuh Seribu
- Bunuh Diri di Facebook.....Sosok Dana Diduga Miliki Kelainan Jiwa
- Budidaya Rumput Laut di Desa Laikang
- Kapal Perang AS Sambangi Tanjung Priok
- Parah !! Ada Bukti Dua Calon Komisi Eksekutif PSSI Terima Suap
- Subhanallah!! Makam Gus DUR Amblas tetapi Kain Kafan Terlihat masih Bersih seperti BARU
- Kembalikan Pajak Film untuk Film Indonesia!
- Foto Cewek Centil, Cute, Panas dan Nakal
- Tahanan Nikah di Sel Polrestabes Bandung
- MUI Ingatkan Kembali “Valentine Day” Haram Buat Muslim
- Sambal dari Berbagai Daerah di Indonesia
- Bayi lahir di dalam tanah, meski sang bunda sudah tiada!!!
- Nuansa 70-an di Roemah Enak-Enak
- Menguak Kisah Mistis Bung Karno dan Spiritualisme Mustika Naga Derajat
- Balong Keramat Pangeran Mancur Jaya Cirebon, Dipercaya Obat Awet Muda
- SBY Melayat Adjie Massaid
- Nurdin Halid dan Gayus Tambunan Calonkan Diri Jadi Presiden dan Wakil Presiden 2014
- Berita Duka : Adjie Massaid Meninggal Karena Serangan Jantung
Kategori:
Berita Lokal
0 komentar:
Posting Komentar