Rabu, 05 Januari 2011

Tips Seputar Perkutut



Membedakan jenis kelamin perkutut

Perkutut betina bisa dibedakan dari pejantannya dengan meraba atau mengamati supitnya. Supit adalah tulang yang terletak di antara paha dan dibawah anus. Burung yang supitnya rapat, biasanya berkelamin jantan. Sementara supit yang longgar dan lemas biasanya betina. Selain itu, dahi perkutut betina tidak berpupur, sedangkan yang jantan di dahinya terdapat semacam bedak keputih-putihan.


Mengawinkan perkutut

Untuk menghasilkan anakan berkualitas, pilih pejantan yang suaranya bagus, sehat, dan rajin bernyanyi dengan irama yang baik. Setelah mengetahui mutu bunyi suaranya, barulah ciri-ciri fisik burung diperhatikan. Sementara induk betina dipilih yang badannya sehat, jinak, dan sudah cukup umur. Betina yang akan dikawinkan sudah berumur 10 bulan. Karena, pada usia tersebut, sifat keibuannya lebih menonjol, terutama ketika merawat anaknya. Dari sepasang induk yang baik, akan dihasilkan anak sebanyak 4-6 kali dalam satu tahun.


Menyiapkan sarang perkutut

Perkutut lebih menyukai sarang di tempat terbuka di bandingkan tempat tertutup. Namun, hal ini bisa membuat perkutut kedinginan. Oleh karena itu, sediakan kotak sarang untuk melindungi perkutut dari pengaruh udara dingin dan kelembapan udara basah. Sarang juga perlu disiapkan sebagai tempat untuk bertelur, bisa wadah datar. Dengan sarang datar, induk perkutut bisa santai dan mengeram berjam-jam. Bahan sarang dapat terbuat dari serat nenas, serabut kepala, atau daun cemara yang sudah kering.

(sumber: 242 tips merawat binatang kesayangan, foto:balurannationalpark.web.id)

0 komentar: