Senin, 15 November 2010

Polisi Bagian dari Mafia, SBY Harus Turun Tangan



Presiden SBY
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk turun tangan kembali dalam kasus keluarnya Gayus Tambunan dari Rutan Brimob Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu lalu.

Kasus Gayus menunjukkan bahwa jaringan mafia di institusi penegak hukum di Indonesia masih hidup sampai saat ini.

"Gayus itu mafia dan jaringannya teroganisir dan sistematis, jadi tidak hanya Gayus tapi internal penegak hukum juga terlibat," kata penasihat Indonesia Police Watch (IPW) Johnson Panjaitan saat dihubungi Okezone, Sabtu (13/11/2010) malam.

Menurutnya, dalam jaringan mafia yang bermain di dalam kasus Gayus ini merupakan orang-orang yang berada pada tingkat atas institusi penegak hukum, terutama di Kepolisian. Sehingga, Johnson menduga bahwa dana yang digelontorkan Gayus besarnya mencapai miliaran rupiah.

"Banyak jaringan, ini ada petinggi-petinggi tapi yang kena yang tingkatnya bawahan seperti kapten dan ini juga uangnya triliunan," ungkapnya.

Untuk itu, Johnson menyarankan saat ini SBY harus turun tangan untuk menyelesaikan permasalah ini. Kata dia, bukan karena Gayus bisa keluar dari tahanan, akan tetapi ada permasalahan yang jauh lebih besar yaitu masih berkeliarannya mafia hukum di tubuh institusi penegak hukum.

"Polisi bagian dari mafia ini, jendral-jendralnya enggak kena. Jadi Presiden harus mengambil alih kasus ini agar masalah mafia hukum ini dapat diselesaikan," pungkasnya.

Lebih lanjut menurut pria yang berprofesi sebagai pengacara ini menjelaskan bahwa pengabil alihan kasus ini yaitu dengan menunjuk Menkopolhukan agar melakukan penyelidikan terhadap institusi-insitusi penegak hukum seperti Kepolisian dan Kejaksaan.

"Nanti presiden memanggil Menkopolhukan dan menunjuknya untuk melakukan penyelidikan terhadap institusi penegak hukum yang ada," tandasnya.

0 komentar: