Minggu, 14 November 2010

Ada Kekuatan Politik di Belakang Gayus



Gayus Halomoan Tambunan di kursi pesakitan


JAKARTA - Perkara dugaan penyuapan yang dilakukan Gayus Halomoan Tambunan sebagai imbalan agar dirinya bebas keluar masuk rumah tahanan disinyalir tidak dikerjakan sendiri.


Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md menduga kasus ini terkait jaringan mafia hukum termasuk kekuatan politik.


"Jaringannya bukan hanya Gayus dan Brimob, ini jaringannya lebih luas dari itu, mungkin ada jaringan politik," kata Mahfud di sela diskusi di Jakarta, Sabtu, (13/11/2010).


Karenanya, Mahfud berharap Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Plt Jaksa Agung Darmono bisa mengusut tuntas perkara suap Gayus bukan hanya di level permukaan.


"Kita berharap Timur dan diimbangi Darmono agar ini bisa ditindak secara tegas dijatuhi hukuman seberat-beratnya pelakunya siapa, siapapun dia, dan dibongkar jaringannya," tegas Mahfud.


Mengenai dugaan pertemuan Gayus dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Mahfud enggan berkomentar banyak. Dia hanya berharap Polri bisa membongkar jaringan mafia hukum yang selama ini menggerogoti sendi penegakan hukum.


"Kalau saya beranggapan sederhana saja kalau memang melakukan pertemuan apa harus ke Bali? Karena kalau untuk bertemu kan bisa di Jakarta. Tapi saya melihat jauh lebih besar dari itu," ujar Mahfud.


Sebelumnya, Ical dan elit Partai Golkar sudah membantah kabar pertemuan dengan Gayus di Nusa Dua, Bali. Ical sendiri mengakui menonton turnamen tenis di Hotel Westin, sementara juru foto Kompas mendapatkan gambar pria mirip Gayus yang juga menonton tenis meski tak terlihat duduk bersama Ical.

0 komentar: