Jumat, 10 Desember 2010

Pekerjaan Yang Meningkatkan Resiko Kanker !




Lingkungan dimana kita tinggal saat ini sangat buruk bagi kesehatan kita. Asap rokok dan polusi adalah beberapa hal yang tidak dapat kita kontrol ketika kita berada di ruang terbuka. Selain itu, masih ada beberapa faktor lain yang tidak kita sadari dapat memberikan pengaruh buruk bagi diri kita. Bayangkan bila setiap hari kita harus menerima kondisi atau paparan zat-zat beracun karena hal itu merupakan bagian dari pekerjaan kita.

CarePages.com memaparkan beberapa jenis pekerjaan yang kemungkinan meningkatkan peluang perkembangan kanker, disebabkan oleh zat-zat kimia atau obat-obatan yang digunakan dalam bekerja, atau pun oleh penyebab lain. Mungkin pekerjaan Anda tidak termasuk di dalamnya, namun tak ada salahnya bila hal ini menjadi pengetahuan Anda.

1. Pramugari, perawat, dan pekerjaan wanita lain yang memiliki pengaturan shift. Sebuah studi yang dilakukan oleh International Agency for Research on Cancer (IARC) melaporkan bahwa wanita bekerja berdasarkan shift memiliki peluang lebih besar menderita kanker payudara. Studi lebih lanjut sedang digelar untuk mengamati bagaimana perubahan pola tidur alami dapat mempengaruhi produksi melatonindan mendorong pertumbuhan tumor.

2. Hair stylist, colorists, dan pekerja salon. Sadarkah Anda bahwa setiap kali menikmati acara nyalon, ada bau-bauan yang terpaksa Anda hirup dari produk perawatan rambut di sekitar Anda? Misalnya, semprotan hairspray atau pewarna rambut. Bau-bauan ini berasal dari bahan kimia yang tentunya memberikan pengaruh pada orang-orang yang setiap hari harus bekerja menggunakannya. Namun apakah bahan pewarna, atau bahan kimia lain yang ada di salon secara serius menyebabkan kanker? IARC mengatakan bahwa bahan-bahan kimia yang digunakan tersebut kemungkinan bersifat karsinogenik untuk manusia. Berita baiknya, mengenakan kaus tangan akan mengurangi paparannya,dan banyak produk yang sudah tidak lagi menggunakan bahan baku yang bisa memberikan risiko bagi pekerja salon.

3. Body builder dan atlet yang menggunakan obat-obatan untuk meningkatkan performa. Sungguh menyedihkan dan mengejutkan melihat kenyataan bahwa beberapa atlet menggunakan anabolic steroids, hormon-hormon buatan manusia, untuk membangun massa ototnya. Padahal, steroid terbukti memberikan pengaruh yang lebih kuat terhadap fisik atlet. Penggunaan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kanker hati.

4. Pelukis dan seniman yang terekspos bahan-bahan kimia dan zat warna. Para peneliti belum mengetahui perantara manakah yang memicu pertumbuhan kanker. Namun mereka mengetahui dengan pasti bahwa para pelukis memiliki kemungkinan meningkatkan kanker paru-parudan kandung kemih. Paparan terhadap silika, asbes, dan bahan karsinogenik lainnya juga dapat memberikan risiko lebih tinggi bagi para seniman.

0 komentar: