Foto: Menhan Korsel Kim Kwan-jin berbicara kepada para prajurit
SEOUL - Militer Korea Selatan hari ini kembali melakukan latihan militer di tengah tensi tinggi kawasan semenanjung Korea. Latihan ini dilakukan menyusul serangan mematikan Korea Utara ke Pualu Yeonpyeong milik Korsel dua pekan lalu.
Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan latihan yang melibatkan sejumlah kapal perang dan beberapa unit artileri ini akan dilaksanakan di 29 lokasi. Salah satu lokasi yang akan digunakan adalah sebuah pulau garis depan yang ada di dekat wilayah persengketaan dengan Korut.
Serangan Korut pada 23 November lalu telah menewaskan dua marinir dan dua warga sipil dari pihak Korsel. Tindakan brutal Korut tersebut telah meninggikan tensi di kawasan. Korut menyebut rencana Korsel melakukan latihan perang lagi di wilayah semenanjung sebagai upaya memicu perang.
Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan, mereka tidak perlu menanggapi pernyataan dari Korut tersebut.
"Latihan ini dilakukan di sebelah selatan garis perbatasan. Itu artinya kami melakukannya di wilayah kami sendiri. Saya pikir itu amat wajar mengingat ini hanyalah sebuah latihan dan kami akan tetap melaksanakan latihan tersebut apapun yang terjadi," ujar Juru Bicara tersebut mengutip perkataan Menteri Pertahanan Korsel yang baru Kim Kwan Jin seperti dikutip AFP, Senin (6/12/2010).
Pihak militer mengabarkan latihan Senin ini akan mengambil tempat di Pulau Daecheong, sekira 80km di sebelah barat Yeonpyeong, dan di 28 tempat lainnya.
Kim pada pekan lalu bersumpah untuk melakukan serangan balik melalui udara jika Korut melakukan serangan lagi terhadap mereka.
Pihak Korut sendiri sebenarnya menolak mengakui garis perbatasan dengan Korsel yang ditetapkan oleh pasukan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Garis tersebut ditetapkan setelah Perang Korea mengalami genacatan senjata pada 1953. Korut menganggap garis perbatasan itu harusnya digambarkan lebih ke selatan
0 komentar:
Posting Komentar