Jumat, 12 November 2010

Penembakan Petani di Jambi Menuai Kecaman




ilustrasi
JAKARTA - Ahmad Adam bin Syafri (45), seorang petani di Senyerang, Tanjung Jabung, Jambi tewas dengan luka tembak di bagian kepala saat menggelar unjuk rasa dalam sengketa tanah antara warga dengan PT Wira Karya Sakti (WKS).

Peristiwa penembakan ini dipicu kelambatan pemerintah dalam penyelesaian konflik lahan dan tindakan PT WKS yang membawa aparat keamanan dan berusaha membubarkan secara paksa aksi massa para petani yang pada saat kejadian menggunakan kapal pompong (kapal gethek).

Petani yang melakukan pemblokiran jalur distribusi PT WKS juga turut dibubarkan paksa oleh aparat kepolisian Tanjung Jabung Barat, sehingga 3 orang petani mengalami luka memar dikakinya akibat tendangan dari aparat kepolisian saat membubarkan aksi.

Padahal, para petani tersebut sudah melakukan pemberitahuan aksi ke Polres setempat.
"Kami mengutuk keras tindakan brutal dan represif aparat kepolisian atas penembakan yang menewaskan Anggota PPJ. Kami meminta Mabes Polri untuk mengusut tuntas Kapolda Jambi," tegas Ketua PPJ Aidil Putra dalam rilisnya, Kamis (11/11/2010).

Pihaknya juga menuntut agar izin operasi PT WKS segera dicabut dan menuntut Menteri Kehutanan untuk segera mengembalikan tanah petani yang telah dirampas oleh PT WKS.

"Kepolisian harus melindungi Anggota PPJ dari Intimidasi dan teror dari pihak manapun. Kami menuntut hentikan segala bentuk kekerasan terhadap petani," pungkasnya.

0 komentar: