Kamis, 11 November 2010

Polda Metro: "Macet Jakarta Melewati Makin Parah"





Ilustrasi
JAKARTA - Kemacetan lalu lintas di Ibu Kota Jakarta sudah masuk tingkat yang sangat memprihatinkan. Kemacetan ini kembali disorot sejak kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia.

Akibat pengamanan super ketat, kemacetan pun tak terhindarkan dialami para pengendara. Kemacetan Ibu Kota bahkan menjadi suatu problem yang sulit teratasi. "Jakarta ini kalau jam-jam tertentu di pagi dan sore hari apalagi di tol, itu antara E dan F, sudah stagnan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Royke Lumowa kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/11/2010).

Dijelaskannya, penyebab utama kemacetan kian parah adalah meningkatnya volume kendaraan yang beroperasi. "Karena kapasitas dan volume kendaraan yang tidak seimbang. Jalan yang tidak terlalu lebar dipenuhi oleh jutaan kendaraan," terang dia.

Kedisiplinan para pengendara juga menjadi penyebab timbulnya kemacetan lalu lintas ditambah para pedagang kaki lima yang meluas. "Semakin kecil hambatan samping, semakin bagus. Kalau mau lancar, kita harus lakukan pengorbanan. Kalau punya mobil lima, keluar satu saja. Nggak usah dikeluarin semuanya," jelas Royke.

Dia juga menjelaskan, untuk mengurai kemacetan terdapat dua strategi yang harus dilakukan polisi, yakni sebagai pribadi dan institusi. "Kemacetan, saya sangat konsen, ada dua strategi yang harus dilakukan yakni apa yang bisa dilakukan sendiri dan bagaimana bisa dilakukan bersama-sama," paparnya.

Sambung Royke, "Karena menurut saya masyarakat akan merasa tenang ketika ada polisi. Setelah ada di situ, berbuat dong, berbuat yang sesuai kewenangannya. Misalnya, ada yang mau nyebrang dikelompokkan agar tidak hambat penyeberangannya."

Koordinasi antarinstitusi juga menjadi solusi cerdas dalam upaya menuntaskan problem kemacetan ini. "Yang secara bersama-sama contohnya Satpol PP bisa bantu halau yang nunggu tidak pada halte, atau menertibkan PKL yang mengganggu kelancaran berlalu lintas. Dishub mungkin bisa membantu menertibkan angkutan umum," terang dia.

Ungkapnya, upaya menangani kemacetan Ibu Kota merupakan program 100 hari kerjanya. "Contoh, jangan sampai anggota sudah menindak tapi marah-marah. Jangan menakut-nakuti masyarakat. Program 100 hari kerja yang keempat yakni pelayanan dalam pengurusan SIM, STNK, BPKB dan sebagainya. Menurut saya, pelayanan itu semua tidak perlu lama-lama," pungkasnya.

0 komentar: